Senin, 24 Desember 2012

PERAN DAN DETERMINAN PEMASARAN SOSIAL TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT



Konsep pemasaran pada mulanya di terapkan di perusahaan-perusahaan besar di Negara industri yang telah maju, dan berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi penentu setiap usaha. Penerapan konsep tersebut saat ini sudah meluas sampai ke luar bidang, yaitu bidang politik dan social. Di bidang kesehatan, konsep pemasaran telah di terapkan di berbagai negara untuk berbagai program. Indonesia telah menggunakan pendekataan ini dalam penanggulangan diare melalui rehidraksi oral, imunisasi, penanggulan kekurangan vitamin A, keluarga berencana dan lainnya.
Pengertian pemasaran seringkali dikacaukan dengan penjualan. Padahal kedua konsep  hal tersebut sangat berbeda. Penjualan bertolak dari produk yang telah di buat, kemudian diupayakan untuk dijual pada konsumen. Sedangkan pemasaran bertolak dari kebutuhan dan keinginan konsumen, kemudian baru dibuat atau di kembangkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen itu.
Pemasaran di definisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuaru yang bernilai satu sama lain.
Pemasaran Sosial adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
Pelaksanaan pemasaran sosial ini menggunakan konsep-konsep segmentasi pasar, riset khalayak, pengembangan dan pengujian konsep produk, komunikasi, fasilitas, intensifikasi serta teori perubahan (exchange) untuk memaksimalkan tanggapan terhadap target adopter.
Unsur – unsur pemasaran sosial
            Pada unsur-unsur pemasaran social terlihat penjelasan bagaimana peran pemasaran social terhadap kesehatan masyarakat. Adapun unsur-unsur tersebut adalah :
1.      Produk Sosial : Gagasan dan Praktik
Perubahan gagasan perilaku dari sifat merugikan masyarakat kepada gagasan atau perilaku baru, yang lebih baik adalah tujuan dari pemasaran sosial. Gagasan dan perilaku adalah produk. Produk Sosial terdapat 3 tipe :
·         Tipe pertama adalah gagasan sosial, yang terdapat bentuk berupa suatu kepercayaan, sikap atau nilai.
Dalam persoalan tertentu bisa saja terjadi bahwa intinya adalah kepercayaan. Contohnya seperti dalam kampanye anti merokok, adalah kepercayaan bahwa merokok itu membahayakan kesehatan. Suatu kepercayaan adalah sebuah persepsi yang diambil sekitar hal-hal faktual, suatu hal yang tidak membutuhkan evaluasi secara kritis.
Gagasan sosial bisa merupakan sebuah sikap. Contohnya adalah kalimat yang biasa digunakan dalam kampanye program keluarga berencana. Bayi yang direncanakan akan lebih diperhatikan dibandingkan bayi yang lahir akibat kehamilan mendadak.
Gagasan sosial bisa juga berupa nilai, seperti hak asasi manusia atau seperti dalam kampanye tentang pembauran [umumnya berkaitan dengan wni keturunan cina] yang berupaya mengubah nilai masyarakat yang disadarai atas prasangka fanatik dan stereotipe yang menggeneralisasi suatu hal.
·         Tipe produk sosial kedua adalah praktik social
Ini bisa berupa peristiwa yang terjadi akibat aksi perorangan, seperti yang ditunjukan pada vaksinasi  atau keikut sertakan dalam pemilihan umum. Juga bisa berupa pola perilaku yang sukar dirubah, seperti berhenti merokok.
·         Tipe produk sosial ketiga adalah suatu tujuan perubahan sosial yang melibatkan kasat mata.
Produk kasat mata menunjuka pada produk fisik yang menyertai suatu kampanye sosial. Seperti pilkontrasepsi atau kondom yaitu alat-alat yang berguna dalam menyempurnakan praktik sosial, dalam konteks praktik keluarga berencana.
Pemasaran sosial memperkenalkan gagasan-gagasan sesuai praktik sosial. Tujuan akhirnya adalah perubahan perilaku. Jadi, pengenalan kampanye gizi tidak sesederhana menolong konsumen mengetahui dan mendorong minatnya memperbaiki gizi, namun lebih jau lagi adalah untuk mengubah pola kebiasaan makan masyarakat.
2.      Target Adopter
Tujuan-tujuan pemasaran sosial mengarah pada suatu kelompok atau lebih target adopter. Ada sejumlah kelompok yang dapat diatasi dengan cara-cara yang beragam seperti atas dasar : usia, status sosial ekonomi, jumlah keluarga atau lokasi geografis. Harus dilakukan membedakan segmen pasar tersebut secara lebih tajan, seperti gadis remaja yang hidup di kota besar, wanita karir berkeluarga yang tidak ingin pumya amak lagi, atau ibu metropolis yang ingin mengontrol terhadap kelahiran bayinya.
 Dengan mengetahui target adopter dengan cara-cara tersebut di atas, memungkinkan perencana pemasaran sosial untuk membuat perkiraan ( prediksi) yang lebih akurat. Perkiraan tersebut, adalah prasyarat kemampuan untuk mempengaruhi hasil. Juga akan berdampak pada keberhasilan program. Fakta ini dapat dilihat dari kasus kelompok religius yang menentang program keluarga berencana.
           
3.      Mendefinisikan Pengiriman Produk
Tugas pemasaran social lainnya yakini mendifinisikan pengiriman produk. Kebutuhan pertama dalam keberhasilan pemasaran sosial salah satunya adalah menciptakan suatu produk sosial baru untuk mempertemukan suatu kebutuhan yang tidak terpuaskan atau untuk merancang produk yang lebih baik yang dapat diterima. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Philip Kotler yaitu, konsep pemasaran memegang prinsip kunci, yaitu untuk mencapai pencapaian tujuan organisasi dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan mengirimkan kepuasan yang diminati secara lebih efektif dan efisien disbanding kompetitor kita.
Tugas mendefinisikan kampanye perubahan sosial adalah salah satunya berasal dari penonjolan suatu hal yang dianggap paling berpengaruh (cause). Atau dari kebutuhan-kebutuhan sosial, yang menyebabkan kelompok adopter mempersepsi nilai-nilai tertentu sebagai suatu pemecahan masalah. Yaitu, pemenuhan atas kebutuhan atau keinginan yang diluar kemampuannya.
4.      Merancang Pemasaran Produk Sosial
Tugas seorang ahli pemasaran sosial selanjutnya adalah menghadirkan solusi secara efektif untuk kelompok target adopter. Ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut :
·         Menerjemahkan pemasaran produk sosial dengan mengaitkannya kepada penempatan gagasan atau praktik sosial tersebut.
·         Melengkapi dan menguatkan pernyataan penempatan.
·         Mengembangkan dan menguatkan citra secara konsisten tentang hal-hal yang dianggap berpengaruh terhadap perubahan sosial ke arah hidup yang lebih baik.
Sedangkan produk yang tangible memerlukan beberapa tahap positioning tambahan untuk melengkapinya. Sebagai produk tangible, maka dasar dari produk tersebut harus diposisikan. Contoh sederhana dari produk tangible adalah “oralit” sejenis obat diare yang dimasyarakatkan dalam sebuah kampanye sosial kesehatan. Produk tangible, pada tahap berikutnya harus dilengkapi dengan pemberian nama/merek dan kemasan yang bersifat simbolis serta dilakukan secara konsisten.
5.      Memasarkan ke Target Adopter
Ahli pemasaran sosial harus siap mengirimkan atau memasarkan praktik sosial dari suatu kegiatan perubahan sosial, yang mulai diminati masyarakat target adopternya. Tahap-tahap yang dibutuhkan dalam mengirimkan tergantung pada dua hal yaitu:
Apakah berbasis pada produk tangible?
Apakah saat memulai kampanye dan dalam mempertahankan penerimaan perubahan sosial oleh target adopter, baik berupa gagasan maupun praktik sosial, membutuhkan pelayanan yang sifatnya kontak pribadi?
Dalam kasus produk tangible, ahli pemasaran sosial harus menyediakan outlet di toko, display dan mendistribusikan produk-produk tangible tersebut. Produk tangible juga membutuhkan suatu presentasi dan demonstrasi secara personal. Dalam kasus kontrasepsi, misalnya kondom tidak membutuhkan presentasi personal.
Presentasi dan demonstrasi juga mungkin membutuhkan event tertentu tanpa mengikutsertakan produk tangiblenya. Misalnya, para pelatih uji kampanye sosial perlu mengajari kelompok target adopter dalam pengetahuan informasi hal ikhwal produk tersebut (literacy skills).
Ada tahap penting dalam proses penyampaian, yang disebut adoption triggering (pemicu adopsi). Yaitu meraih kelompok target adopter untuk mencoba dan mengadopsi produk. Ketika suatu kampanye mebutuhkan presentasi, tiga elemen ini harus diatur yaitu : Pengiriman secara personal, Presentasi, dan Proses penyampaiannya
6.      Mempertahankan pasar
Tugas akhir dari ahli pemasaran sosial adalah menjaga keberlangsungan perubahan sosial yaitu berupa tanggapan yang sesuai dengan yang diharapkan dari lingkungan sekitar populasi target adopter.
Ada juga tahap kampanye pemasaran dalam kaitannya dengan tugas akhir ini. Pertama, kondisi target adopter harus diteliti dan dimonitor. Kedua, adalah memanfaatkan data riset dan monitoring tersebut. Tahapan ketiga, memastikan kebutuhan-kebutuhan dan perubahan-perubahan apa yang akan dimasukkan dalam rencana pemasaran.
Sebuah program pemasaran sosial yang efektif membutuhkan tentang karakteristik tiap kelompok yang berpengaruh dan memenuhi kebutuhan setiap kelompok dalam suatu strategipemasaran yang tepat.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemasaran sosial terhadap kesehatan masyarakat, seperti yang telah banyak dijelaskan terkait dengan unsur-unsur pemasaran sosial di atas. Adapun faktor diantaranya yaitu :
Pesan kampanye, merupakan sarana yang akan membawa sasaran mengikuti apa yang diinginkan dari program kampanye, yang pada akhirnya akan sampai pada pencampaian tujuan kampanye. Menurut Wilbur Scramm, hal-hal yang mendukung suksesnya penyampaian pesan dalam kampanye sosial adalah sebagai berikut (Ruslan, 2000: 30):
a.      Pesan harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian khalayak yang menjadi sasaran. Pesan dapat memberi motivasi kepada khalayak untuk ikut terlibat langsung dalam program atau kegiatan yang dilakukan oleh lembaga.
b.      Pesan dirumuskan melalui lambang-lambang yang mudah dipahami atau dimengerti oleh komunikan. Lambang komunikasi itu sendiri bisa berbentuk bahasa, baik tulisan maupun lisan, tanda, gambar-gambar, isyarat tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sekaligus berpengaruh terhadap pesan yang disampaikan dan pada akhirnya akan menimbulkan efek atau hasil yang sesuai yang telah dirancanakan oleh komunikator.
c.       Pesan harus mampu memunculkan kebutuhan pribadi dari komunikan. Pesan ini menimbulkan kebutuhan khalayak terhadap kegiatan yang telah disampaikan komunikator kepada komunikan yang sudah seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga komunikan termotivasi dalam
c.menunjang kehidupan mereka.
d.      Pesan merupakan kebutuhan yang dapat dipenuhi, sesuai dengan situasi dan kondisi komunikan. Khalayak menyadari betapa banyak manfaat yang dapat diberikan dari kegiatan tersebut bagi kehidupan mereka.
Selain pesan, komunikasi juga merupakan salah satu faktor yang mendukung pemasaran social dimana Pemasar sosial harus merumuskan sebuah bauran pemasaran sosial kepada target adopter tetapi juga perumusan saluran-saluran penyebaran produk. Salauran-saluran tersebut dapat dilakukan melalui bentuk-bentuk komunikasi antara lain:
a) Komunikasi bermedia yakni komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan media massa seperti radio, surat kabar dan lain sebagainya.
b) Komunikasi interpersonal (face to face) yakni komunikasi yang dilakukan secara langsung (tatap muka) seperti seminar, diskusi, dan pelatihan.
Selain hal diatas, pemasar sosial harus mengkomunikasikan keunggulan dan membujuk khalayak atau kelompok sasaran untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Produk yang menarik belumlah cukup. Ini harus disertai komunikasi yang terarah untuk memberikan informasi, motivasi dan edukasi kepada khalayak sasaran. Efektifitas pemasaran sangat tergantung pada efektifitas komunikasi. Dalam hal ini, pesan yang dikomunikasikan harus sesuai dengan segmen pasar yang dituju, demikian juga media yang akan digunakan. Jadi pemasar sosial penting dalam mendesain pesan yang menarik dan menyeleksi media yang tepat untuk digunakan.
Jika dijelaskan secara runtut maka terdapat beberapa faktor yang menetukan keberhasilan pemasaran sosial, yaitu;
1)      Manajemen
      Sangat diperlukan dalam pemasaran sosial
2)      Konsumen
      Adalah  setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Dan orientasi sepenuhnya pada konsumen
3)      Kelompok Sasaran.
            Semua program komunikasi yang berhasil menunjukan bahwa pesan – pesan ditujukan langsung kepada kelompok sasaran teretentu
4)      Identitas
      Produk atau pelayanan yang dipromosikan harus memilih identitas yang jelas dan tegas
5)      Manfaat
      Produk atau pelayanan yang dipromosikan sebagai sesuatu yang memberikan manfaat atau keuntungan yang jelas dan nyata
6)      Biaya
      Pemasaran yang baik harus mempertimbangkan agar produk pelayanan yang dipasarkan bisa dijangkau konsumen.
7)      Ketersediaan
      Sudah tentu tidak satu promosi pun akan berhasil bila produk atau pelayanan yang dipromosikan tidak bisa diperbolehkan.
8)      Saluran Komunikasi
      Manajer pemasaran harus berusaha agar pesan disampaikan kepada kelompok sasaran melalui komunikasi yang dapat dipercaya.
9)      Pemantauan dan Perbaikan
      Sistem pemantauan merupakan bagian dari pendekatan pemasaran sosial. Dan pemantauan dilakukan untuk mengetahui apakah semua unsur komunikasi sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan perbaikan kiranya diperlukan.
10)  Evaluasi
      Komponen evaluasi  diperlukan bagi semua kegiatan agar dampak dan hasil yang dicapai bisa diketahui. Dan penilitian evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh hasil kuantitatif.

Sumber : Modul Pemasaran Sosial Dra. Yoyoh Hereyah M.Si

Tidak ada komentar:

Posting Komentar